z
(LOGO indonesia death metal) |
Death Metal Gelombang Pertama (1983 – 1990)
Death metal dapat dirunut akarnya ke masa
keemasan heavy metal di tahun 1980-an. Dari
pengaruh hebat yang dibawa band-band thrash
metal seperti Slayer dan Kreator, death metal mulai tumbuh semenjak sebagian kecil orang
yang tersebar di Amerika mencomot sound
thrash metal yang cepat dan agresif milik Slayer
dan Kreator lalu menambahkannya dengan
ramuan brutal berkadar ekstra. Tidak diketahui
dengan pasti band mana yang menjadi penemu pertama death metal namun penelitian telah
membawa kita kepada tiga nama kunci ; Death
dari Florida (Death aslinya bernama Mantas
ketika pertama kali dibentuk), Possessed yang
lahir di California, dan Master yang berbasis di
Illinois; ketiga band ini sama-sama terbentuk tahun 1983.
Sound yang diperkenalkan ketiga band ini
adalah drum yang sangat cepat, menderu dan
konsisten dengan blast-beat, riff secepat
halilintar, dan vokal growl rendah serta parau
yang dikombinasikan dengan teriakan tinggi yang memekakkan telinga.
Isi liriknya sebagian besar membawa tema gore
dan setan. Beberapa event penting terjadi di
tahun 80-an. Death memulai terbentuknya scene
death metal di Florida, nantinya hal ini
berpengaruh terhadap berdirinya dua band inovatif lain di kota yang sama di era 80-an
yakni Morbid Angel dan Obituary.
Possessed membantu menanamkan tema
satanisme sebagai tema lirik utama, serta
berpengaruh terhadap berdirinya band-band
death metal di California. Master membantu berdirinya scene death metal di North East
(Illinois, New York, Pennsylvania, dsb).
Ciri musik:
1. Growl yang rendah dan parau serta teriakan
bernada tinggi.
2. Gitar yang disetel rendah, penuh distorsi. 3. Bass yang gelap dan garang.
4. Drum yang bertempo sangat cepat, blast-beat.
5. Secara keseluruhan, sound-nya sangat dekat
dengan sound genre ayahnya, yakni Thrash
Metal.
Album penting: 1. Death “Scream Bloody Gore”
2. Possessed “Seven Churches”
3. Master “Master”
4. Obituary “Slowly We Rot”
5. Morbid Angel “Altars Of Madness”
Death Metal Gelombang Kedua (1990 – 1999) Masa kedua adalah sebuah era di mana death
metal benar-benar mulai populer. Banyak hal
terjadi di era ini; bermunculannya band-band
penting, perubahan dalam sound, dan
merebaknya kontroversi di sekitar aliran ini.
Pada kenyataannya banyak sekali peristiwa penting terjadi di masa ini, saya akan mencoba
memecahnya berdasarkan tahun. Jangan kaget
apabila saya mengganti pokok pembicaraan
terlalu tiba-tiba.
Pada tahun 1990, Death merilis “Spiritual
Healing”, sebuah album dengan tema yang agak lain dibanding tema album death metal saat itu.
Di album ini mereka lebih berfokus pada isu
sosial dan filosofis, tidak lagi darah dan gore
seperti dua album mereka sebelumnya. Deicide
merilis album debutnya, “Deicide”. Album ini
benar-benar mengangkat satanisme ke tingkat yang sangat ekstrim. Satanisme yang sangat
serius, bukan satanisme murahan yang pernah
anda temukan dalam album-album Venom. Bisa
jadi saya terlalu melebih-lebihkan saja karena
saya fans Deicide. Yang jelas album ini sangat
sukses di kalangan underground, karena musiknya yang catchy dan mengesankan. Di
tahun yang sama Cannibal Corpse
mengeluarkan album pertamanya, “Eaten Back
To Life”. Album ini memperkenalkan sebuah
gaya baru dalam growl yang disebut ‘The Cookie
Monster’ yang dibawa oleh vokalis mereka, Chris Barnes. Dalam growl gaya ini, suara yang
dikeluarkan lebih kasar dan dalam, mirip
dengan vokal sebuah tokoh dalam Sesame
Street, the Cookie Monster. Dan karena gaya
vokal ini mengeluarkan sound yang agresif dan
jahat, kata-kata yang diucapkan vokalis menjadi lebih susah ditangkap. Kelak gaya
vokal ini akan menjadi penanda utama atau
atribut paling mudah dikenal orang saat mereka
membicarakan death metal.
Sekarang kita masuk ke tahun 1991. Tahun ini
menjadi saksi munculnya brutal death metal, yang dimainkan oleh dua inovator utama aliran
ini, Suffocation dan Immolation. Genre ini
dicirikan oleh growl yang rendah dan ultra-
berat, dan penekanan ekstra pada bass, gitar
dengan setelan rendah, dan penggunaan bass
drum yang lebih intense. Genre ini, meski kelihatannya amat simpel, namun untuk
memainkannya membutuhkan ketrampilan
teknis dan penguasaan musik yang tinggi. Dua
album brutal death metal yang dirilis di tahun
ini adalah “Effigy Of The Forgotten” dari
Suffocation dan “Dawn Of Possession” milik Immolation.
Tahun 1992 tercatat sebagai tahun di mana death
metal mulai menunjukkan kesuksesan
komersil. Dimulai dengan album masterpiece
dari Obituary, “The End Complete”. Album ini
terjual 250.000 kopi di seluruh dunia, termasuk salah satu album death metal paling laris
sepanjang masa. Ada beberapa faktor yang
berperan dalam kesuksesan album ini. Pertama
adalah label. Obituary dikontrak oleh
Roadrunner Records, sebuah label cukup besar
yang menjadi rumah bagi band-band death metal terdahulu. Roadrunner memiliki modal
untuk mencetak banyak kopi dan mampu
mengedarkannya ke para distributor. Kedua
adalah basis penggemar yang luas. Obituary
telah memiliki basis fans yang hebat saat album
mereka keluar. Ketiga adalah fakta bahwa di tahun yang sama, Obituary melakukan tur
bersama band death metal terkenal lain,
Cannibal Corpse. Album sukses lain yang keluar
tahun tersebut adalah “Legion” dari Deicide.
Album ini juga dirilis oleh Roadrunner Records
dan didistribusikan luas ke seluruh belahan dunia. Album paling inovatif pada tahun
tersebut adalah “Soul Of A New Machine” dari
Fear Factory. Rilisan ini adalah album death
metal pertama yang mengenalkan vokal bersih,
suatu langkah yang dianggap tabu bertahun-
tahun sebelumnya. Terobosan ini akan menjadi jalan bagi banyak band death metal untuk
melakukan inovasi mencengangkan dalam
aliran ini kemudian.
Melangkah ke tahun 1993. Peristiwa paling
menonjol di tahun ini adalah rilisan album
“Covenant” milik Morbid Angel. Dianggap penting sebab itu adalah album death metal
pertama yang dirilis oleh label besar,
mencatatkan Morbid Angel sebagai band death
metal pertama yang bergabung dengan label
besar. Label yang mengontrak mereka adalah
Giant Records. Meski tidak tampak seperti label besar namun Giant Records ditopang oleh
Warner Brother Records, salah satu label
rekaman terbesar di dunia.
Sekarang saatnya mengoper persneling. Di
tahun 1994, Cannibal Corpse merilis “The
Bleeding”, album rekaman terakhir mereka bersama vokalis Chris Barnes. Cryptopsy
meluncurkan “None So Vile”, salah satu album
death metal terbaik yang pernah dihasilkan
oleh band Kanada. Di tahun 1995, Suffocation
mengeluarkan “Pierced From Within”, yang
dengan cepat menjadi album death metal klasik. Melompat ke tahun 1998, kita akan menemukan
band pionir death metal dari Florida, Death,
merilis album terakhir mereka “The Sound of
Perseverance”. Album ini memperlihatkan
puncak pencapaian band ini. Sound mereka
bergeser dari death metal menjadi lebih progressive metal. Album ini merangkum teknik
perkusi rumit dari sosok terkenal Richard
Christy, performa bass luar biasa Scott
Clendenin, serta permainan gitar yang kompleks
dan dalam oleh duo Shannon Hamm dan Chuck
Schuldiner. Ini adalah album yang benar-benar memberi definisi baru genre death metal. Sama
pentingnya dengan “The Sound of
Perseverance”, adalah “Gore Metal”, debut album
milik Exhumed. Dianggap penting karena album
ini juga merekam perkembangan genre musik.
Gore Metal berakar dari death metal, namun memiliki sound melodik lebih banyak dan riff
yang catchy. Yang jelas, dalam album ini
seringkali ada tiga vokalis yang berbeda, seperti
Carcass di awal karirnya. Album ini segera
menjadi inspirasi ribuan band lain untuk
Death metal dapat dirunut akarnya ke masa
keemasan heavy metal di tahun 1980-an. Dari
pengaruh hebat yang dibawa band-band thrash
metal seperti Slayer dan Kreator, death metal mulai tumbuh semenjak sebagian kecil orang
yang tersebar di Amerika mencomot sound
thrash metal yang cepat dan agresif milik Slayer
dan Kreator lalu menambahkannya dengan
ramuan brutal berkadar ekstra. Tidak diketahui
dengan pasti band mana yang menjadi penemu pertama death metal namun penelitian telah
membawa kita kepada tiga nama kunci ; Death
dari Florida (Death aslinya bernama Mantas
ketika pertama kali dibentuk), Possessed yang
lahir di California, dan Master yang berbasis di
Illinois; ketiga band ini sama-sama terbentuk tahun 1983.
Sound yang diperkenalkan ketiga band ini
adalah drum yang sangat cepat, menderu dan
konsisten dengan blast-beat, riff secepat
halilintar, dan vokal growl rendah serta parau
yang dikombinasikan dengan teriakan tinggi yang memekakkan telinga.
Isi liriknya sebagian besar membawa tema gore
dan setan. Beberapa event penting terjadi di
tahun 80-an. Death memulai terbentuknya scene
death metal di Florida, nantinya hal ini
berpengaruh terhadap berdirinya dua band inovatif lain di kota yang sama di era 80-an
yakni Morbid Angel dan Obituary.
Possessed membantu menanamkan tema
satanisme sebagai tema lirik utama, serta
berpengaruh terhadap berdirinya band-band
death metal di California. Master membantu berdirinya scene death metal di North East
(Illinois, New York, Pennsylvania, dsb).
Ciri musik:
1. Growl yang rendah dan parau serta teriakan
bernada tinggi.
2. Gitar yang disetel rendah, penuh distorsi. 3. Bass yang gelap dan garang.
4. Drum yang bertempo sangat cepat, blast-beat.
5. Secara keseluruhan, sound-nya sangat dekat
dengan sound genre ayahnya, yakni Thrash
Metal.
Album penting: 1. Death “Scream Bloody Gore”
2. Possessed “Seven Churches”
3. Master “Master”
4. Obituary “Slowly We Rot”
5. Morbid Angel “Altars Of Madness”
Death Metal Gelombang Kedua (1990 – 1999) Masa kedua adalah sebuah era di mana death
metal benar-benar mulai populer. Banyak hal
terjadi di era ini; bermunculannya band-band
penting, perubahan dalam sound, dan
merebaknya kontroversi di sekitar aliran ini.
Pada kenyataannya banyak sekali peristiwa penting terjadi di masa ini, saya akan mencoba
memecahnya berdasarkan tahun. Jangan kaget
apabila saya mengganti pokok pembicaraan
terlalu tiba-tiba.
Pada tahun 1990, Death merilis “Spiritual
Healing”, sebuah album dengan tema yang agak lain dibanding tema album death metal saat itu.
Di album ini mereka lebih berfokus pada isu
sosial dan filosofis, tidak lagi darah dan gore
seperti dua album mereka sebelumnya. Deicide
merilis album debutnya, “Deicide”. Album ini
benar-benar mengangkat satanisme ke tingkat yang sangat ekstrim. Satanisme yang sangat
serius, bukan satanisme murahan yang pernah
anda temukan dalam album-album Venom. Bisa
jadi saya terlalu melebih-lebihkan saja karena
saya fans Deicide. Yang jelas album ini sangat
sukses di kalangan underground, karena musiknya yang catchy dan mengesankan. Di
tahun yang sama Cannibal Corpse
mengeluarkan album pertamanya, “Eaten Back
To Life”. Album ini memperkenalkan sebuah
gaya baru dalam growl yang disebut ‘The Cookie
Monster’ yang dibawa oleh vokalis mereka, Chris Barnes. Dalam growl gaya ini, suara yang
dikeluarkan lebih kasar dan dalam, mirip
dengan vokal sebuah tokoh dalam Sesame
Street, the Cookie Monster. Dan karena gaya
vokal ini mengeluarkan sound yang agresif dan
jahat, kata-kata yang diucapkan vokalis menjadi lebih susah ditangkap. Kelak gaya
vokal ini akan menjadi penanda utama atau
atribut paling mudah dikenal orang saat mereka
membicarakan death metal.
Sekarang kita masuk ke tahun 1991. Tahun ini
menjadi saksi munculnya brutal death metal, yang dimainkan oleh dua inovator utama aliran
ini, Suffocation dan Immolation. Genre ini
dicirikan oleh growl yang rendah dan ultra-
berat, dan penekanan ekstra pada bass, gitar
dengan setelan rendah, dan penggunaan bass
drum yang lebih intense. Genre ini, meski kelihatannya amat simpel, namun untuk
memainkannya membutuhkan ketrampilan
teknis dan penguasaan musik yang tinggi. Dua
album brutal death metal yang dirilis di tahun
ini adalah “Effigy Of The Forgotten” dari
Suffocation dan “Dawn Of Possession” milik Immolation.
Tahun 1992 tercatat sebagai tahun di mana death
metal mulai menunjukkan kesuksesan
komersil. Dimulai dengan album masterpiece
dari Obituary, “The End Complete”. Album ini
terjual 250.000 kopi di seluruh dunia, termasuk salah satu album death metal paling laris
sepanjang masa. Ada beberapa faktor yang
berperan dalam kesuksesan album ini. Pertama
adalah label. Obituary dikontrak oleh
Roadrunner Records, sebuah label cukup besar
yang menjadi rumah bagi band-band death metal terdahulu. Roadrunner memiliki modal
untuk mencetak banyak kopi dan mampu
mengedarkannya ke para distributor. Kedua
adalah basis penggemar yang luas. Obituary
telah memiliki basis fans yang hebat saat album
mereka keluar. Ketiga adalah fakta bahwa di tahun yang sama, Obituary melakukan tur
bersama band death metal terkenal lain,
Cannibal Corpse. Album sukses lain yang keluar
tahun tersebut adalah “Legion” dari Deicide.
Album ini juga dirilis oleh Roadrunner Records
dan didistribusikan luas ke seluruh belahan dunia. Album paling inovatif pada tahun
tersebut adalah “Soul Of A New Machine” dari
Fear Factory. Rilisan ini adalah album death
metal pertama yang mengenalkan vokal bersih,
suatu langkah yang dianggap tabu bertahun-
tahun sebelumnya. Terobosan ini akan menjadi jalan bagi banyak band death metal untuk
melakukan inovasi mencengangkan dalam
aliran ini kemudian.
Melangkah ke tahun 1993. Peristiwa paling
menonjol di tahun ini adalah rilisan album
“Covenant” milik Morbid Angel. Dianggap penting sebab itu adalah album death metal
pertama yang dirilis oleh label besar,
mencatatkan Morbid Angel sebagai band death
metal pertama yang bergabung dengan label
besar. Label yang mengontrak mereka adalah
Giant Records. Meski tidak tampak seperti label besar namun Giant Records ditopang oleh
Warner Brother Records, salah satu label
rekaman terbesar di dunia.
Sekarang saatnya mengoper persneling. Di
tahun 1994, Cannibal Corpse merilis “The
Bleeding”, album rekaman terakhir mereka bersama vokalis Chris Barnes. Cryptopsy
meluncurkan “None So Vile”, salah satu album
death metal terbaik yang pernah dihasilkan
oleh band Kanada. Di tahun 1995, Suffocation
mengeluarkan “Pierced From Within”, yang
dengan cepat menjadi album death metal klasik. Melompat ke tahun 1998, kita akan menemukan
band pionir death metal dari Florida, Death,
merilis album terakhir mereka “The Sound of
Perseverance”. Album ini memperlihatkan
puncak pencapaian band ini. Sound mereka
bergeser dari death metal menjadi lebih progressive metal. Album ini merangkum teknik
perkusi rumit dari sosok terkenal Richard
Christy, performa bass luar biasa Scott
Clendenin, serta permainan gitar yang kompleks
dan dalam oleh duo Shannon Hamm dan Chuck
Schuldiner. Ini adalah album yang benar-benar memberi definisi baru genre death metal. Sama
pentingnya dengan “The Sound of
Perseverance”, adalah “Gore Metal”, debut album
milik Exhumed. Dianggap penting karena album
ini juga merekam perkembangan genre musik.
Gore Metal berakar dari death metal, namun memiliki sound melodik lebih banyak dan riff
yang catchy. Yang jelas, dalam album ini
seringkali ada tiga vokalis yang berbeda, seperti
Carcass di awal karirnya. Album ini segera
menjadi inspirasi ribuan band lain untuk
0 komentar: